Selawat dan Salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w,ahli keluarga kaum kerabat ,keturunannya dan juga sahabat handainya.
Rasulullah s.a.w telah meninggalkan alam dunia ini lebih kurang 1400 tahun tetapi ini tidaklah bermakna yg beliau terus melupakan umatnya yg terkemudian yg menjalani kehidupan sebagai umat di akhir zaman ini.Pada hari ini seperti apa yg kita lihat ajaran yg baginda bawa telah banyak berpecah dan tidak kurang pula yg telah menyimpang dari ajaran baginda yg sebenar.Bahkan agama yg baginda bawa bagi menyempurnakan ajaran yg bertuhankan ALLAH yakni agama islam telah di kaburi sehinggakan ada di kalangan manusia yg dulunya mengaku sebagai 'islam' telah mula menjauhkan diri dengan memilih agama yg rata-ratanya telah nyata terpesong.
Baginda Rasulullah s.a.w di utuskan ALLAH bagi membetuli agama yg sebelomnya yakni agama Nabi Isa a.s dan juga bagi membetuli akidah umat pada ketika itu,telah jauh menyimpang dari norma kehidupan sebagai manusia.Nabi Isa a.s kelak yg akan di utus kembali ke dunia bagi menyatakan akan kebenaran ajaran yg di bawa oleh Baginda Rasulullah s.a.w yakni agama ISLAM seterusnya akan membunuh Dajjal laknatullah yg telah memesongkan akidah para penganut agamanya.
Nabi ISA as
Ia bergelar Almasih dan dipanggil Ibnu Maryam, putra Maryam
Nabi Isa a.s. diutus Allah Swt. sebagai nabi dan rasul. Ia lahir tanpa ayah, tetapi bukan karena zina. Sejak masih bayi, ia berperilaku lain dari teman sebayanya.
Pada usia 12 tahun, ia menuntut ilmu dengan menghadiri diskusi para ulama di Baitulmakdis. Pada usia 30 tahun, ia menerima tugas kenabian di Bukit Zaitun.
Ketika itu ia sedang beribadah bersama ibunya dan dikelilingi oleh malaikat.
Maryam sudah tahu bahwa putranya akan mendapat tugas kenabian ketika hal itu diberitahukan kepadanya. Setelah menerima wahyu berupa Injil
ia memaklumkan kerasulannya kepada Bani Israil. Namun, para pemuka agama marah, lalu menuntut agar Nabi Isa membuktikan kerasulannya.
Ia menunjukkan sejumlah mukjizat yang memperkuat dakwahnya.
Al-Qur'an menegaskan bahwa Isa sama sekali tidak memiliki sifat ketuhanan, dan bukan "putra Tuhan." Islam menolak gagasan trinitas, yang menganggap Isa sebagai Tuhan
Nabi Isa hanya mengaku diri sebagai nabi dan rasul, dan tidak pernah sebagai Tuhan. Ia malah percaya kepada Allah Swt., pencipta alam semesta, termasuk pencipta dirinya.
KELAHIRAN NABI ISA
Usia kandungan Maryam semakin dekat pada hari kelahiran. Maryam keluar dari daerah pengasingannya untuk menyelamatkan diri serta bayi yang dikandungnya.
Maryam semakin merasakan gerak bayi dalam kandungannya. Geraknya semakin lama semakin kuat. Karena merasa sakit, Maryam membaringkan diri.
Pada saat itulah lahir seorang anak dari rahimnya. Bayi ini adalah Isa bin Maryam.
Baitullaham
Setelah melahirkan, Maryam merasa lapar dan haus. Ia menggoyang-goyangkan pohon kurma
lalu memakan buah kurma yang terjatuh, dan minum air sungai yang mengalir dekat pohon kurma tempatnya bersandar. Ia bersyukur kepada Allah Swt.
karena diberi kemudahan ketika melahirkan putranya. Tempat kelahiran Isa disebut Baitullaham (Bethlehem), yang berarti "tempat lahir".
Kota ini terletak sekitar 9,5 km di selatan Yerusalem. Ketika Nabi Isa lahir, Israil dijajah oleh bangsa Romawi.
BAYI PANDAI BICARA
Beberapa hari setelah kelahirannya, Nabi Isa dibawa pulang ke kampung ibunya. Orang kampung berdatangan melihat putra Maryam.
Mereka mencemoohkan Maryam karena membawa bayi tanpa ayah. Mereka menuduhnya berbuat zina, padahal ia berasal dari keluarga baik-baik.
Maryam tidak menanggapi tuduhan itu, tetapi memberi isyarat kepada bayinya. Tiba-tiba, bayinya menjawab bahwa tuduhan itu tidak benar.
Jawaban ini berhasil membungkam mulut mereka. Begitulah Allah Swt. memperlihatkan kekuasaan-Nya.
Nabi Isa dikhitan pada usia 8 hari, sesuai dengan syariat para nabi sejak Nabi Ibrahim.
HAMBA TUHAN
Maryam lahir dari keluarga Imran. Maryam berarti "tidak bercela," juga bisa berarti "hamba Tuhan." Ia diasuh oleh Nabi Zakaria setelah ayahnya meninggal.
Ketika berada di sebuah mihrab, Maryam didatangi oleh seorang malaikat untuk memberinya seorang putra suci. Maryam terkejut karena ia tidak pernah disentuh oleh laki-laki.
Ia khawatir akan dicemoohkan jika ternyata ia hamil. Ketika kandungannya semakin besar, ia menjauhkan diri dari Baitulmakdis.
Ia pindah ke desa kelahirannya, Nasirah (Nasaret). Maryam melahirkan seorang bayi tanpa suami
HERODUS
Orang Yerusalem mengenal Nabi Isa sebagai pemuda yang cerdik, pintar, berani, tegas dalam membela kebenaran, dan tidak pernah tunduk dalam menghadapi kebatilan. Sikap dan pendirian ini diketahui oleh Raja Herodus yang berkuasa di Palestina. Ia menganggap Nabi Isa sebagai musuh utama yang bisa mengancam kedudukannya.
Herodus pun memutuskan untuk membunuh Nabi Isa. Rencana jahat ini sampai ke telinga Maryam. Oleh karena itu, Maryam segera menyelamatkan putranya dengan mengungsi ke Mesir.
Maryam dan Nabi Isa tinggal di Mesir selama 12 tahun. Setelah Raja Herodus wafat, Nabi Isa dan ibunya kembali ke Palestina. Mereka menetap di Nasirah (Nasaret).
Sebutan "Nasrani" (orang dari Nasirah), yakni pengikut Nabi Isa, berasal dari nama tempat ini.
BUKIT ZAITUN
Ketika menuju ke Bukit Zaitun, Nabi Isa jatuh terduduk dekat sebuah batu besar. Tiba- tiba ada yang datang menghampirinya, lalu memintanya menjadikan batu besar itu roti. Namun, Nabi Isa tidak mengabulkannya. "Kebesaran Tuhan hanya ada pada Allah," kata Nabi Isa.
Mendengar jawaban ini, "orang" itu yakin bahwa iman Nabi Isa tetap teguh, lalu ia pun menghilang.
Nabi Isa sadar bahwa yang menghampirinya itu adalah iblis yang berusaha menyesatkannya.
AHMAD
Ketika berada di Bukit Zaitun, Nabi Isa bersujud dan bersyukur karena selamat dari godaan iblis.
Tidak lama kemudian, Malaikat Jibril mendatanginya, lalu menyampaikan tugas kenabian dan kerasulannya. Nabi Isa menerima wahyu Allah Swt. Kepadanya, Allah Swt.
menurunkan kitab suci Injil
pembenaran kitab suci sebelumnya (Taurat), dan nubuat tentang akan turunnya Al- Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw. yang disebut Ahmad
DAKWAH NABI ISA
Nabi Isa a.s. mulai berjuang menyiarkan ajaran Allah Swt., membeberkan kesalahan para pemuka agama Yahudi, dan menyadarkan mereka tentang penyimpangan mereka dari ajaran Nabi Musa.
Karena itu, ia berseru kepada Bani Israil agar mereka mematuhi perintah dan menjauhi larangan Allah Swt. Ia berdakwah supaya mereka bertobat, yakni kembali ke jalan benar yang telah dirintis oleh para nabi sebelumnya.
Namun, dakwah Nabi Isa mendapat perlawanan dengan berbagai fitnah dan ejekan.
Mereka memintanya untuk membuktikan kenabian serta kerasulannya dengan maksud untuk menghilangkan pengaruh dan wibawanya.
Nabi Isa menunjukkan beberapa mukjizat kepada mereka, tetapi tetap saja ada yang tidak percaya.
MUKJIZAT
Nabi Isa a.s. dikaruniai oleh Allah Swt.
beberapa mukjizat, antara lain menghidupkan orang yang meninggal, menerima wahyu kitab Injil, menurunkan hidangan dari langit, menyembuhkan sejumlah penderita penyakit serta
orang gila, memulihkan orang pincang menjadi berjalan serta orang bisu menjadi berbicara, memelekkan orang buta sejak lahir, dan membuat burung hidup dari tanah liat
TANAH MENJADI BURUNG
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku
meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah..."
HIDANGAN DARI LANGIT
Dalam perjalanan dakwahnya, Nabi Isa a.s. dan para al-hawariyyun merasa lapar dan dahaga.
Untuk menenangkan dan meningkatkan iman para pengikutnya, Nabi Isa berdoa agar Allah Swt. menurunkan nikmat-Nya. Doanya dikabulkan. Hidangan makanan dari langit merupakan bukti nyata kekuasaan Allah Swt. dan kenabian Isa. Mereka menikmati hidangan tersebut dan bersyukur atas rahmat-Nya.
AL-HAWARIYYUN
Nabi Isa a.s. memiliki beberapa sahabat, murid, dan pengikut setia yang disebut al- hawariyyun. Mereka meyakini dakwah Nabi Isa, berhati bersih, dan beriktikad baik untuk membela serta membantu perjuangan Nabi Isa.
Sebagian dari al-hawariyyun berasal dari keluarga nelayan seperti Syim'un, Adrius, Ya'qub, dan Yuhanna.
Ada juga yang berasal dari keluarga pencuci pakaian, yaitu Lukas, Thomas, Markus, Yuhanna, dan beberapa saudaranya yang masih kecil.
Mereka mempercayai ajaran Nabi Isa dan mendapatkan pelajaran darinya.
Barnaba Menyebut Tentang Rasul Terakhir
Ketahuilah !! Islam akan sentiasa menyeberangi medan dalam menentang kebatilan yang diwujudkan dengan pelbagai bentuk dan keupayaan. Kronologi pertembungan antara kebenaran dengan kebatilan merupakan kisah silam yang akan berterusan sehingga munculnya hari kiamat. Hal ini dibuktikan melalui sabda Rasulullah salallahualaihi wasalam;
"..Akan sentiasa ada kumpulan dari kalangan umatku yang bangkit menegakkan kebenaran, mereka tidak sekali merasa mudharat kepada sesiapa yang menentang mereka sehingga datang janji Allah (sama ada mati syahid atau memperolehi kemenangan). ."
Memandangkan Islam yang merupakan agama penutup dalam edaran hubungan perutusan langit dan bumi, maka ia terdedah kepada lebih banyak musuh dan serangan. Kesamaran dan salah faham sengaja diwujudkan untuk menentang Islam telah wujud sejak sekian lamanya. Ancaman musuh-musuh Islam ini tidak berubah melainkan dalam tekniknya yang dipintal secara ilmiah. Walau bagaimanapun, pemikir-pemikir Islam sentiasa bertungkus-lumus melaksanakan tangunggjawab dalam menangani kekeruhan yang dilakukan oleh mereka. Bagaimanapun, musuh-musuh Islam ini terlebih dahulu melakukan kesesatan terhadap agama asal mereka. Contohnya apa yang berlaku kepada penganut agama Kristian, di kalangan mereka berani mengarang dengan mengubah suai kandungan nas asal kitab-kitab Injil demi kepentingan mereka sendiri. Memang mereka menggunakan bahan-bahan tradisional, tetapi mereka tidak teragak-agak untuk menambah dan menguranginya. Hal ini diakui oleh sejarawan Ahmad Syalabi dengan mengatakan bahawa Paul, Luke dan John (Yuhana) mengubah ajaran yang sebenar dibawa oleh Nabi Isa alaihissalam.
4 jenis injil yang diimani penganut Kristian seperti injil Paul, Luke, Matthew (Matius) dan John. Sebelum ini ia tidak dianggap suci oleh penganut Kristian, sehinggalah keempat-empat Injil ini diwartakan oleh Canon (hukum gereja). Pada awalnya ia adalah ibarat karangan biasa kerana mereka boleh mengubah untuk melanggar isi kandungannya. Perubahan terus berlaku di dalam kandungan Injil ini dan ia terbukti jika semakan perbandingan dibuat terhadap masnuskrip- manuskrip yang awal. Bagaimanapun kemunculan Injil Barnaba (Evangile Barnabas) yang pada mulanya dirahsiakan akhirnya menggugat dunia Kristian. Mengapa jadi begitu? Pada tahun 1907 edisi bahasa Sepanyol diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Lonsdale Ragg dan Isterinya, Laura Ragg dan kemudiannya diterbitkan oleh Oxford University dengan berjudul 'The Gospel of Barnabas'. Setahun kemudiannya iaitu 1908, seorang arkeologi Arab pula iaitu Dr. Khalil Sa`adah menterjemahkannya ke dalam bahasa Arab.
Injil Barnaba adalah satu-satunya injil tunggal yang ditulis oleh salah seorang 'hawariyy' jamaknya 'hawariyyun' (gelaran para sahabat Isa alaihissalam yang setia) bernama Barnaba. Diriwayatkan, Barnaba pernah bersama Isa alaihissalam selama 3 tahun membantunya menyampaikan ajarannya dan ia berbeza 4 tokoh penulis-penulis injil yang telah disebutkan (Paul, Matthew, Luke dan John) kerana para penulisnya tidak pernah bersama Isa alaihissalam. Barnaba hidup bersama Isa alaihissalam dan secara tidak langsung beliau memiliki maklumat yang terpercaya mengenai ajaran Isa alaihissalam. Walau bagaimanapun, kebenaran yang dibawa oleh Barnaba disekat oleh Paus Pius Glasius I yang menduduki takhta kerajaan Rom pada tahun 492 Masihi, di mana Glasius mengeluarkan perintah larangan membaca kitab Barnaba secara public. Jika diperhatikan tahun Glasius melakukan larangan tersebut, ini bererti kewujudan injil Barnaba sudah lama ada sebelum kedatangan Muhammad salallahualaihi wasalam.
Oleh kerana kebenaran injil Barnaba menggugat pegangan yang selama ini menjadi lidah rasmi penganut Kristian terhadap ajaran triniti, maka injil Barnaba ditolak bermati-matian dengan dakwaan mereka bahawa ia adalah ciptaan ilmuan-ilmuan Islam dari Universiti al Azhar. Sedangkan ulama Islam ketika itu antaranya seperti Imam Sayyid Redha al Husaini hanya menaqalkan apa yang telah direkodkannya di dalam bahasa Itali. Apa gunanya ilmuan Islam seperti Imam Sayyid Redha melakukan gerakan penulisan injil Barnaba, padahal umat Islam sendiri telah memiliki hujjah paling konkrit & paling muktabar yang disampaikan daripada mukjizat Nabi Muhammad di dunia & di akhirat iaitu al Quranul Karim. Kemuliaan al Quranul Karim adalah dalil yang mutawatir paling berhak berdepan dengan kesesatan ajaran Kristian Nasrani.
Bagaimanapun sebagai tanda kekuasaan Allah, injil Barnaba yang pada mulanya dirahsiakan pihak gereja akhirnya ditemui semula pada tahun 1709 dan penemuannya terus sahaja dibawa ke Vienna, Austria. Penemuan ini telah membuatkan tokoh pendeta besar ketika itu, Laten Framino memeluk agama Islam. Persoalannya, mengapa pihak gereja menolak injil Barnaba? Tidak syak lagi ia adalah disebabkan beberapa perkara dari isinya yang merupakan justifikasi terhadap agama Islam, iaitu;
1) Barnaba menolak ketuhanan Isa (Jesus) al Masih dan menolak dakwaan bahawa ia anak Allah. Lantas menegaskan di sini bahawa Nabi Isa adalah seorang utusan Allah sebagaimana Rasul-Rasul yang lain. Hal ini dijelaskan dalam fasal ke-112;
".. (Nabi Isa alaihissalam) berkata sambil menangis; ..Wahai Barnaba, wajibku jelaskan kepadamu dengan rahsia-rahsia yang besar. Wajiblah di atas engkau menyebarkannya ke seluruh alam setelah aku pergi (meninggalkan dunia).."
Mendengar reaksi Nabi Isa alaihissalam, lalu Barnaba turut menangis sambil berkata;
Mendengar reaksi Nabi Isa alaihissalam, lalu Barnaba turut menangis sambil berkata;
"..Wahai manusia suci Nabi Allah, tidak ada kebaikannya tuan memperbanyakkan tangisan.."
Jawab Isa alaihissalam;
Jawab Isa alaihissalam;
"..Ku katakan kepadamu bahawa aku ini jika tidak dipanggil sebagai Tuhan tentulah aku dibawa ke syurga ketika aku meninggalkan dunia ini. Tetapi sekarang aku tidak akan ke sana sehingga ke hari pembalasan. Maka dari itu, dapatlah engkau melihat sejauh manakah aku mesti menangis.."
Selain itu, turut berlaku pada satu malam, Nabi Isa bersama kumpulan hawariyyun berkumpul. Lalu Isa alaihi salam berkata kepada mereka sebagaimana yang disebut pada fasal ke-72;
Selain itu, turut berlaku pada satu malam, Nabi Isa bersama kumpulan hawariyyun berkumpul. Lalu Isa alaihi salam berkata kepada mereka sebagaimana yang disebut pada fasal ke-72;
"..Jangan kamu gementar dan jangan merasa takut kerana bukanlah aku yang menciptakan kamu bahkan Allah yang menciptakan kamu dan Dia-lah yang akan menjaga kamu. Adapun kerjaku (kekhususanku) ialah datang menyediakan jalan bagi Rasulullah yang akan datang membawa keselamatan bagi dunia ini. Tetapi berhati-hatilah dari tertipu kerana akan datang ramai nabi-nabi dusta (palsu). Mereka akan mengambil kata-kataku (ajaranku) dan menajiskan injilku.."
2) Barnaba menegaskan bahawa anak yang menjadi azam Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya ialah Nabi Ismail dan bukannya Nabi Ishaq. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;
2) Barnaba menegaskan bahawa anak yang menjadi azam Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya ialah Nabi Ismail dan bukannya Nabi Ishaq. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;
"..Sebenarnya wajib di atasmu melakukan sesuatu demi kecintaan kepada Allah. Jawab Ibrahim; ..Inilah dia hamba Allah bersedia untuk melakukan segala apa yang dikehendaki Allah.. Maka ketika itu Allah berfirman kepada Ibrahim, firman-Nya; ..Bawalah putera sulungmu iaitu Ismail dan naiklah ke bukit untuk engkau persembahkan sebagai sembelihan korban.. Maka bagaimanakah boleh terjadi Ishaq sebagai putera sulung sedangkan ketika ia dilahirkan, Nabi Ismail telah berusia 7 tahun.."
3) Barnaba menyebut bahawa 'al Masih' (Messiah) yang menjadi penantian penganut-penganut Kristian yang sebenarnya adalah Nabi Muhammad. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;
3) Barnaba menyebut bahawa 'al Masih' (Messiah) yang menjadi penantian penganut-penganut Kristian yang sebenarnya adalah Nabi Muhammad. Hal ini dijelaskan oleh Barnaba dalam fasal ke-44;
"..Alangkah bahagianya masa yang akan datang muncul di dalam dunia ini. Percayalah kepadaku sesungguhnya aku telah melihatnya dan telah aku berikan penghoramatan kepadanya sebagaimana yang layaknya dilihat oleh setiap Nabi. Kerana itu, Allah mengurniakan mereka (para Nabi) roh kenabian. Dan ketika aku melihatnya, penuhlah aku dengan kemuliaannya lantas aku berkata; ..Wahai Muhammad, Allah akan bersamamu dan semoga aku menjadi orang yang layak melorongkan perjalanan kasutmu.."
Hal ini turut dijelaskan dalam fasal ke-112;
Hal ini turut dijelaskan dalam fasal ke-112;
"..Manakala ketibaan Muhammad Rasulullah yang suci itu akan menghilangkan keaibanku ini yang (Allah) kurniaankan kepadaku sebagai ganjaran supaya orang tahu bahawa aku hidup dan aku berlepas diri (suci) daripada buruknya kematian itu.."
Salah seorang dari golongan hawariyyun iaitu sahabat Isa alaihissalam bernama Andrew (Andereous-dalam ejaan Arab) pernah bertanya mengenai alamat-alamat yang dapat diketahui siapakah gerangannya Nabi itu, katanya pada fasal ke-72;
Salah seorang dari golongan hawariyyun iaitu sahabat Isa alaihissalam bernama Andrew (Andereous-dalam ejaan Arab) pernah bertanya mengenai alamat-alamat yang dapat diketahui siapakah gerangannya Nabi itu, katanya pada fasal ke-72;
"..Tuan guru, sebutkanlah tanda-tanda (alamat kenabiannya) agar kami mengetahuinya. ."
Lalu dijawab oleh Isa alaihissalam;
Lalu dijawab oleh Isa alaihissalam;
"..Sesungguhnya dia tidak akan datang pada zaman kamu, tetapi ia akan datang selepas kamu beberapa tahun ketika mana injilku dibatalkan dan hampir-hampir sahaja tidak terdapat 30 orang yang beriman. Allah merahmati alam ini lalu ia mengutuskan Rasul-Nya yang ada di atas kepalanya sentiasa dinaungi awan putih. Dia dikenali sebagai seorang pilihan Allah dan ia akan dinyatakan untuk alam ini dan akan datang dengan kekuatan yang hebat ke atas orang jahat dan akan menghapuskan penyembahan berhala di dunia ini.."
Sesuatu yg musykil di dalam Injil Barnaba.
Apa yg dipaprkan di dalam Injil Barnaba ini tidaklah kesemuanya perlu kita ambil bulat-bulat dan mempercayainya 100%,ini berdasarkan di dalam Al-Quran ALLAH swt tidak pula menyatakan akan pengkhianatan Para pengikutnya.Seperti yg tertulis di dalam Barnaba adalah seperti berikut:
4) Pada catatan Barnaba, beliau menyebut bahawa Nabi Isa tidak dibunuh dan disalib tetapi yang sebenarnya disalib ialah Yahuza yang diserupakan Allah akan wajahnya dengan wajah Nabi Isa alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam fasal ke-112;
Sesuatu yg musykil di dalam Injil Barnaba.
Apa yg dipaprkan di dalam Injil Barnaba ini tidaklah kesemuanya perlu kita ambil bulat-bulat dan mempercayainya 100%,ini berdasarkan di dalam Al-Quran ALLAH swt tidak pula menyatakan akan pengkhianatan Para pengikutnya.Seperti yg tertulis di dalam Barnaba adalah seperti berikut:
4) Pada catatan Barnaba, beliau menyebut bahawa Nabi Isa tidak dibunuh dan disalib tetapi yang sebenarnya disalib ialah Yahuza yang diserupakan Allah akan wajahnya dengan wajah Nabi Isa alaihissalam. Hal ini dijelaskan dalam fasal ke-112;
"..Ketahuilah wahai Barnaba bahawa menjadi kewajipan untuk berjaga- jaga dan aku akan terjual (diserah kepada tentera Rom) dengan salah seorang muridku berharga 30 keping wang. Di atas hal ini aku yakin bahawa orang yang akan menjual aku itu akan terbunuh dengan namaku kerana Allah akan membawaku dari bumi dan akan mengubah pandangan si pengkhianat itu sehingga setiap orang yang melihatnya akan menyangka dia itu adalah aku.."
Hal ini turut dijelaskan di dalam fasal ke-216;
Hal ini turut dijelaskan di dalam fasal ke-216;
"..Maka Allah yang Maha Ajaib telah mendatangkan perkara yang ajaib. Tiba-tiba Yahuza berubah suara dalam percakapan, wajahnya menjadi seperti Isa (Jesus) sehingga kami menganggap dia itu Isa. Adapun dia (Yahuza) selepas mengejutkan kami (dari lena) mencari-cari di manakah tuan guru (Isa untuk diserahkan kepada tentera Rom). Oleh sebab itu kami merasa hairan lalu kami menjawab; ..Engkaulah wahai tuan guru kami. Adakah tuan melupai kami sekarang ?? Lalu dia (Yahuza yang diserupakan seperti Jesus) dengan tersenyum berkata; ..Adakah kamu mangli sehingga tidak mengenal Yahuza al Isqaryuti (Yudas Iscariot).. ?? "
Firman Allah Taala;
"..Dan ucapan mereka (orang kafir);..Sesungguhn ya kami telah membunuh al Masih, Isa putera Maryam Rasulullah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.."-Surah an Nisa':157, al Quranul Karim
Apabila Rasulullah salallahualaihi wasalam melancarkan dakwah keesaan Tuhan, ini bererti Baginda menentang kepercayaan syirik jahiliyyah sama ada dalam bentuk triniti (Tuhan bapa+anak+roh al quddus) atau trimuti (Brahma, Vishnu, Shira) dan apa jua bentuk kesyirikkan. Sekiranya penganut Kristian menuhankan Isa (Jesus) kerana dilahirkan tanpa bapa, maka mereka perlu menuhankan Adam juga kerana ia dilahirkan tanpa ibu dan bapa. Adapun segala keajaiban yang berlaku kepada 2 orang Nabi ini menunjukkan betapa Maha Tingginya kekuasaan, keagungan dan keilmuan Allah Taala. Firman Allah Taala;
Firman Allah Taala;
"..Dan ucapan mereka (orang kafir);..Sesungguhn ya kami telah membunuh al Masih, Isa putera Maryam Rasulullah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.."-Surah an Nisa':157, al Quranul Karim
Apabila Rasulullah salallahualaihi wasalam melancarkan dakwah keesaan Tuhan, ini bererti Baginda menentang kepercayaan syirik jahiliyyah sama ada dalam bentuk triniti (Tuhan bapa+anak+roh al quddus) atau trimuti (Brahma, Vishnu, Shira) dan apa jua bentuk kesyirikkan. Sekiranya penganut Kristian menuhankan Isa (Jesus) kerana dilahirkan tanpa bapa, maka mereka perlu menuhankan Adam juga kerana ia dilahirkan tanpa ibu dan bapa. Adapun segala keajaiban yang berlaku kepada 2 orang Nabi ini menunjukkan betapa Maha Tingginya kekuasaan, keagungan dan keilmuan Allah Taala. Firman Allah Taala;
"..Sesungguhnya perumpamaan penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah mencipta Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya;.. Jadilah !! maka jadilah ia.."-al Imran:59, al Quranul Karim
Berdasarkan keterangan injil Barnaba di atas tadi, nyatalah Nabi yang diutuskan itu telahpun lahir iaitu Nabi Muhammad salallahualaihi wasalam dan kami hanyalah umat akhir zaman yang bekerja untuk kebenaran agama ajarannya sekalipun dibenci oleh orang yang membenci. Seterusnya di dalam Fasal ke 222 , iaitu fasal terakhir dari kitab tersebut Barnaba telah petanda halangan-halangan yang akan dilakukan terhadap risalah dakwah yang benar;
"..Bertebaranlah para murid di seluruh Israel dan lain-lain negeri. Adapun kebenaran yang dibenci oleh syaitan maka ia akan sentiasa ditindas oleh kebatilan sebagaimana hal (keadaannya) selalu adalah (dilakukan) segolongan daripada kelompok-kelompok yang jahat mendakwa mereka adalah murid-murid (Isa alaihissalam) . Mereka menyebarkan bahawa Jesus (Isa alaihi salam) itu anak Allah dan yang termasuk golongan yang menipu itu adalah Paulus. Adapun kami menyebarkan dengan apa yang telahku (Barnaba) tulis kepada orang-orang yang takutkan Allah supaya mereka terselamat di hari akhirat dari pembalasan Allah. Amin (semoga dimakbulkan) .."Berdasarkan keterangan injil Barnaba di atas tadi, nyatalah Nabi yang diutuskan itu telahpun lahir iaitu Nabi Muhammad salallahualaihi wasalam dan kami hanyalah umat akhir zaman yang bekerja untuk kebenaran agama ajarannya sekalipun dibenci oleh orang yang membenci. Seterusnya di dalam Fasal ke 222 , iaitu fasal terakhir dari kitab tersebut Barnaba telah petanda halangan-halangan yang akan dilakukan terhadap risalah dakwah yang benar;
Adakah Yahuza ( Yudas Iskariot ) Pengkhianat?
YUDAS ISKARIOT telah mengejutkan masyarakat Kristen. Apa yang diberitakan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes mengenai Yudas, murid yang mengkhianati Yesus, bias dan tidak konsisten. Ini menyebabkan pengungkapan sebuah ajaran kuno yang memotret manusia yang dianggap hina ini sebagai seorang yang memandang perananya dalam Penderitaan Kristus merupakan sesuatu yang integral terhadap sebuah rencana yang lebih Yudas tidak mengkhianati Yesus.
Setelah 2000 tahun, kontroversi seputar kisah penyaliban Yesus (Nabi Isa as) tidak juga kunjung reda. Perbedaan pendapat / penafsiran seputar kisah penyaliban Isa putra Maryam as sebenarnya telah muncul paska terjadinya peristiwa. Semenjak itu, kerancuan pemberitaan dan banyaknya versi-versi cerita yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as telah dimunculkan melalui puluhan bahkan ratusan kitab-kitab Injil yang telah dinisbahkan kepada para penyusunnya maupun kepada orang-orang yang semasa hidupnya pernah mendampingi Isa as di saat menyebarkan ajarannya. Sekitar abad pertama hingga pertengahan abad ketiga Masehi, pengikut ajaran Yesus telah terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Unitarian Christian dan Trinitarian Christian. Perpecahan ini merupakan akibat dari perbedaan versi keyakinan terhadap kepribadian Isa as dan ajarannya.
Setelah 2000 tahun, kontroversi seputar kisah penyaliban Yesus (Nabi Isa as) tidak juga kunjung reda. Perbedaan pendapat / penafsiran seputar kisah penyaliban Isa putra Maryam as sebenarnya telah muncul paska terjadinya peristiwa. Semenjak itu, kerancuan pemberitaan dan banyaknya versi-versi cerita yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as telah dimunculkan melalui puluhan bahkan ratusan kitab-kitab Injil yang telah dinisbahkan kepada para penyusunnya maupun kepada orang-orang yang semasa hidupnya pernah mendampingi Isa as di saat menyebarkan ajarannya. Sekitar abad pertama hingga pertengahan abad ketiga Masehi, pengikut ajaran Yesus telah terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Unitarian Christian dan Trinitarian Christian. Perpecahan ini merupakan akibat dari perbedaan versi keyakinan terhadap kepribadian Isa as dan ajarannya.
Unitarian Christian adalah kelompok yang meyakini bahwa Yesus atau Isa putra Maryam as hanyalah manusia biasa dan seorang utusan Tuhan. Mereka percaya kepada Tuhan Yang Esa dan juga kisah Isa as yang tidak pernah mati terbunuh dengan cara disalib, akan tetapi orang yang telah disalib adalah salah seorang muridnya sendiri, Yudas Iskariot. Namun, berkaitan dengan sebab-sebab terjadinya peristiwa penyaliban, kelompok Unitarian Christian tidak seluruhnya memiliki versi cerita yang sama. Injil Barnabas merupakan salah satu bukti sejarah bahwa kelompok ini mempercayai kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus.
Pada tahun 325 Masehi, Konstantin Agung dari Kerajaan Romawi yang menjadi Kaisar pertama beragama Kristen telah memprakarsai sebuah pertemuan penting di kota Nikea sehingga akhirnya menjadi penentu bagi arah pembentukan keyakinan Kristen yang diyakini oleh hampir ¼ umat manusia dimuka bumi saat ini. Kaisar Konstantin secara resmi telah mendeklarasikan bahwa keyakinan kelompok Trinitarian merupakan ajaran Yesus yang sebenarnya, sekaligus mengesahkan empat buah Kitab Injil yang dianggap paling akurat dalam memberitakan sejarah kehidupan Yesus. Ke-4 Kitab Injil ini disebut Injil Kanonik (Kanon artinya; Sah). Ajaran Trinitarian sebenarnya berasal dari seorang keturunan Israel yang bernama Saul (Yunani; Paulus). Paulus menyebarkan ajaran bahwa Yesus adalah seorang Anak Tuhan dalam makna yang sesungguhnya. Dia juga mengatakan bahwa Yesus telah rela mati dengan cara disalib untuk menebus dosa umat manusia. Paulus pun mewajibkan para pengikutnya untuk meyakini bahwa Yudas Iskariot adalah seorang pengkhianat yang menjual Yesus kepada Imam-imam Yahudi sebesar 30 keping perak. Hingga akhirnya para pengikut Paulus berkeyakinan bahwa kisah pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus merupakan janji Tuhan yang memang harus ditepati.
Pada penghujung abad ke-5 Masehi, Nabi umat Islam, yaitu Muhammad Saw telah membawa Kitab Suci Al-Qur’an dengan memberitakan bahwa Isa as sesungguhnya tidak pernah mati terbunuh dengan cara apapun, termasuk disalib. Al-Qur’an mengatakan bahwa orang yang telah mati terbunuh dengan cara disalib adalah seseorang yang telah diserupakan dengan Isa as. Selain menolak kisah peristiwa penyaliban yang diyakini oleh umat Kristen, Al-Qur’an juga banyak menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang terkait dengan sejarah kehidupan Isa as, salah satu yang diberitakan Al-Qur’an adalah mengenai 12 orang pengikutnya atau yang disebut dengan Hawariyyun.
Berkaitan dengan Hawariyyun, Al-Qur’an sebenarnya sama sekali tidak pernah mengkonfirmasikan ada diantara 12 orang pengikut Isa as yang pernah menjadi pengkhianat terhadapnya sebagaimana yang diberitakan dalam Injil Kanonik maupun Injil Barnabas. Al-Qur’an bahkan memberitahukan bahwa pada saat Isa as membutuhkan pertolongan dari Hawariyyun, maka seluruh Hawariyyun-pun segera bersedia menjadi penolong Isa as tanpa reserve (QS. 3:52). Selain memberitakan mengenai kesetiaan mereka, Al-Qur’an juga memuji sekaligus mengajarkan bahwa sesungguhnya sikap Hawariyyun selayaknya ditiru dan dijadikan suri teladan setiap mu’min (QS. 61:14). Dengan demikian, dapat disimpulkan; Al-Qur’an tidak pernah mendukung maupun mengakui pemberitaan dalam Kitab-kitab Injil yang menyebutkan bahwa salah seorang murid Isa as ada yang menjadi pengkhianat untuk mencelakakannya. Meski sudah sedemikian jelas, masih ada di kalangan umat Islam seperti beberapa mufassirin Al-Qur’an bahkan Kristolog kondang seperti Syeikh Ahmed Deedat yang hingga kini masih terbawa arus pemberitaan Injil dan ikut menyimpulkan bahwa salah seorang dari Hawariyyun ada yang menjadi pengkhianat.
Panduan korektif yang ada dalam Al-Qur’an seharusnya bisa dijadikan pegangan bagi umat Islam untuk membongkar seluruh pemalsuan kisah-kisah yang ada di dalam Kitab-kitab Injil, khususnya mengenai peristiwa penyaliban dan pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus. Bila diteliti Kitab-kitab Injil secara lebih mendalam, maka kisah pengkhianatan Yudas Iskariot di dalam ke-4 Injil Kanonik dan juga Injil Barnabas sangat bertolak belakang (inkonsisten) dalam menyampaikan kisah mengenai kepribadian mereka (Yudas & Yesus) termasuk janji-janji Yesus kepada ke-12 orang pengikutnya. Beberapa diantaranya yaitu:
1. Janji Yesus di dalam seluruh Kitab-kitab Injil menyebutkan bahwa ke-12 orang murid-muridnya akan masuk ke dalam surga bersamanya, sebagai balasan dari Tuhan atas kesetiaan dan pengabdian mereka. Kenyataan ini jelas sangat bertolak belakang dengan fakta yang mereka kenakan kepada Yudas Iskariot. Bila Yudas berkhianat terhadap Tuhan dan Yesus, maka seharusnya Yudas Iskariot ditempatkan sebagai penghuni neraka. Namun kabar yang ada dalam Injil (pada bagian lain) justru menunjukkan sebaliknya.
2. Injil juga memberitakan bahwa Yudas Iskariot adalah orang yang sangat dekat dengan Yesus dan keluarganya, bahkan 2 Kitab Injil (Matius dan Markus) menyebutkan bahwa Yesus sesungguhnya memiliki beberapa orang saudara lelaki yang dekat dengannya. Salah satu diantara ke-4 orang saudara Yesus ini ternyata bernama Yudas. Disebutkan juga dalam Injil bahwa Yudas Iskariot adalah wakil Yesus dan bendahara yang bertanggung jawab penuh untuk seluruh aktivitas finansial dalam organisasi kerasulannya. Lalu apakah mungkin orang yang memiliki kedudukan seperti Yudas akan mengkhianati Yesus dan menukar sang guru dengan imbalan sebesar 30 keping perak?
3. Fakta yang terakhir adalah pengakuan dari Paulus sendiri dalam salah satu surat kepada pengikutnya di Korintus yang mengatakan bahwa setelah peristiwa penyaliban terjadi, Yesus ternyata masih tetap saja bertemu dengan ke-12 orang muridnya. Padahal dalam Kitab Injil telah disebutkan bahwa salah seorang dari mereka (Yudas Iskariot) telah berkhianat kemudian mati bunuh diri pada saat peristiwa penyaliban terjadi. Lalu bagaimana mungkin setelah terjadinya peristiwa penyaliban jumlah mereka masih tetap 12 orang?
Selain beberapa poin di atas, sebenarnya masih banyak fakta-fakta lainnya yang membuktikan bahwa Yudas Iskariot bukan seorang pengkhianat. Yudas Iskariot sesungguhnya memang tidak pernah mengkhianati Yesus (Isa as) dengan menjualnya seharga 30 keping perak. Yesus juga sesungguhnya tidak pernah mati dengan cara disalib. Ketika Al-Qur’an memberitakan bahwa Isa as meminta agar Hawariyyun untuk menjadi penolong-penolong dalam menegakkan agama Allah, maka Yudas telah bersedia untuk menjadi salah satu Anshor. Yudas sesungguhnya telah mengorbankan dirinya di kayu salib untuk diserupakan dengan Yesus demi menyelamatkan sang nabi yang dicintainya dan kehormatan ajaran Tuhan yang diyakininya.
Akhir perutusan ini pembaca hendaklah mengetahui bahawa kedatangan Islam ke dunia bukanlah bagi mengubah kepercayaan manusia kepada Tuhan yang sudah sedia dipercayai oleh mereka. Sebaliknya bagi membetulkan kepercayaan yang salah kepada kepercayaan yang sebenarnya. Islam menyeru dan mengajar manusia bahawa Tuhan hanya satu (esa). Konsep keesaan Tuhan inilah menjadi asas penting dan utama dalam perutusan nabi-nabi dan rasul-rasul sejak zaman Nabi Adam hinggalah zaman Nabi Muhammad sallahualaihi wasalam. WAllahua'lam